Mengatasi Muntah Saat Mabuk

Mabuk dalam perjalanan bisa terjadi dalam perjalanan mudik dengan jarak dan waktu tempuh yang lama. Salah satu gejala akibat mabuk perjalanan adalah muntah. Lantas, apakah muntah saat berpuasa bisa membatalkan puasa?Berikut penjelasannya.

TRIBUNSUMSEL.COM- Naik kendaraan untuk menempuh perjalanan sembari berpuasa dapat membuat kondisi tubuh tidak fit sehingga berujung mabuk perjalanan dan muntah.

Gejala mabuk perjalanan biasanya ditandai dengan kondisi pusing, muncuk keringat dingin, mual dan muntah.

Lantas apakah mabuk perjalanan atau muntah saat dalam perjalanan dapat membatalkan puasa?

Melansir laman kemenag.go.id, muntah sejatinya bisa membatalkan puasa, namun dengan catatan apabila sengaja dilakukan.

Hal ini sesuai dengan hadis riwayat Tirmidzi, yang artinya:

“Barangsiapa terdorong untuk muntah, maka tidak ada qadha baginya. Dan barangsiapa yang sengaja muntah, maka hendaknya mengqadha puasanya.” (HR. Tirmidzi)

Menurut Ibnu Qudamah dalam kitab Al-Mughni, maksud terdorong muntah adalah muntah tanpa disengaja, tapi karena terpaksa muntah.

Artinya, mabuk perjalanan hingga muntah termasuk yang tidak disengaja sehingga tidak membatalkan puasa.

Namun, ada juga ulama yang berpendapat bahwa muntah secara tidak sengaja bisa membatalkan puasa jika ada syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut adalah:

Hal ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Muslim:

“Barangsiapa yang muntah lalu ia menelannya kembali maka wajib baginya qadha.”

Jadi, jika terpaksa harus muntah karena mabuk perjalanan atau hal lainnya, maka disarankan segera berkumur-kumur dan membersihkan mulut.

Baca juga: Hukum Mencicipi Makanan Saat Sedang Berpuasa, Apakah Membatalkan Puasa? Berikut Pandangan Ulama

Baca juga: Puasa Ramadhan Tapi Belum Mandi Wajib Bagaimana Hukumnya? Begini Penjelasannya

Baca juga: Cara Ampuh Mengatasi Gangguan Asam Urat di Bulan Puasa Menurut Dr Zaidul Akbar, Konsumsi Ini

[Hukum Puasa Bagi Orang yang Sedang dalam Perjalanan]

Allah SWT memberikan keringanan bagi orang-orang yang berada dalam kondisi tertentu, seperti sakit, hamil, menyusui, atau dalam perjalanan jauh.

Artikel ini disusun oleh tim penyunting terlatih dan peneliti yang memastikan keakuratan dan kelengkapannya.

memantau hasil penyuntingan staf kami secara saksama untuk menjamin artikel yang berkualitas tinggi. Artikel ini telah dilihat 84.836 kali.

Halaman ini telah diakses sebanyak 84.836 kali.

(BANDA ACEH) -- Lebaran sebentar lagi, waktunya mempersiapkan diri untuk mudik ke kampung halaman. Namun bagi masyarakat yang sering mengalami Motion Sickness atau biasa dikenal dengan Mabuk Perjalanan, merupakan tantangan tersendiri. Sehingga persiapan perjalanan perlu untuk dipersiapkan dengan baik, agar perjalanan dapat lebih nyaman dan menyenangkan.

Gejala mabuk perjalanan atau reaksi yang dimunculkan oleh tubuh saat mabuk perjalanan bermacam-macam, dari rasa tidak enak di perut, mual, berkeringat, pusing, hingga muntah.

Tips Mengatasi Mabuk Perjalanan

Berikut ini adalah beberapa tips mengatasi mabuk perjalanan yang dapat dilakukan, diantaranya adalah:

Mengatur posisi duduk hingga pada posisi yang nyaman, contohnya seperti di bagian yang dekat dengan jendela dan duduk menghadap depan saat berkendara dengan mobil.

Hindari mengkonsumsi makanan terlalu banyak/terlalu kenyang sebelum bepergian, karena guncangan dari kendaraan bisa menyebabkan mual dan pusing.

Hindari membaca buku atau bermain ponsel saat di perjalanan, karena kegiatan tersebut bisa menyebabkan ketidakselarasan antara telinga dan mata. Sehingga ketika mata fokus pada satu titik dan tubuh berusaha untuk menyeimbangkan posisi karena adanya guncangan saat perjalanan, akan menimbulkan rasa mual atau pusing.

Konsumsi makanan ringan atau permen untuk meminimalisir terjadinya rasa pusing dan mual saat di perjalanan.

Kondisi tubuh yang fit akan membuat perjalanan kita menjadi lebih menyenangkan dan bebas dari berbagai penyakit. Untuk itu jangan lupa juga untuk melakukan peregangan di sela-sela perjalanan setiap 4 jam atau saat pengemudi merasa lelah/mengantuk.

Tetap terapkan perilaku hidup bersih dan sehat saat diperjalanan maupun Rest Area dengan mencuci tangan sebelum makan dan menggunakan masker untuk menghindari polusi udara. Segera batalkan puasa dan lakukan pemeriksaan ke fasilitas pelayanan kesehatan/posko kesehatan terdekat apabila mengalami gejala penyakit selama di perjalanan, agar bisa segera mendapatkan penanganan sedini mungkin.

Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

SIAPA yang sedang membaca ini punya pikiran saat mabuk dan kemudian muntah, tubuh sudah kembali normal dan sehat lagi? Jika Anda memang memiliki pemikiran seperti itu, ada baiknya membaca artikel ini dengan baik-baik. Pasalnya, jawaban dari pertanyaan di atas adalah salah besar.

Seperti yang dijelaskan Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, jangan pernah percaya kalau sedang mabuk dan muntah, tubuh Anda sehat lagi.

"Itu salah kaprah! Penjelasan yang benar adalah tubuh kembali ke kondisi normal," terangnya pada Okezone saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Senin (16/4/2018).

(Baca Juga: Bosan dengan Bubur Ayam? Yuk Cobain Lezatnya Manggul dari Madura)

Maksud dari kondisi tubuh normal ini, sambung Dr. Ari, adalah tubuh Anda sudah tidak lagi dalam pengaruh alkohol yang bisa membuat Anda sedasi dan hypnosis atau tenang dan mengantuk. Pada beberapa orang, alkohol mengakibatkan otak memberikan rangsangan berlebih dan ini membuat Anda lebih aktif atau cerewet.

Nah, kalau kondisi tubuh sudah normal, maka tanda dari tubuh adalah rasa mual dan ingin sekali muntah. Jadi, mabuk itu berperan sebagai tanda yang mengartikan tubuh Anda kembali segar dan sudah mulai kehilangan efek dari alkohol tersebut.

"Anda perlu tahu bahwa rasa ingin muntah saat mabuk itu adalah refleks tubuh terhadap perubahan yang terjadi. Nah, dengan muntah, Anda yang sedang mabuk akan kembali segar kembali. Tapi, saya tegaskan, efek jangka panjangnya tetap berjalan. Jadi, bukan berarti Anda sehat lagi setelah muntah," ungkapnya.

Dr. Ari menjelaskan bahwa efek kronis dari mengonsumsi alkohol masih tetap terjadi ketika Anda menenggak alkohol mesti dalam jumlah sedikit dan dalam kadar alkohol yang kecil.

(Baca Juga: Berhubungan Seks dengan Kekasih Mudanya, Legenda WWE Smackdown Terserang Stroke)

Beberapa efek kronis yang bakal terjadi antara lain peradangan kronis pada saluran pencernaan, khususnya lambung dan kerongkongan. Secara detail, mereka yang mengonsumsi alkohol kondisi lambungnya bisa mengalami luka dan bisa terjadi pendarahan lambung. Mengonsumsi alkohol juga membuat lambung rentan terhadap masalah kesehatan lainnya.

Tidak hanya itu, liver pun bisa diserang. Pada beberapa peminum alkohol jangka panjang akan mengalami penciutan hati atau sirosis hati. Kondisi ini tentunya akan memengaruhi kualitas hidup Anda.

Banyak pakar medis juga menjelaskan bahwa mengonsumsi alkohol berkaitan dengan masalah kanker, salah satunya kanker usus besar. Mereka yang mengonsumsi alkohol juga bisa mengalami tulang kropos lebih cepat, mengalami impotensi, dan infertilitas. Bahkan, pada perempuan, mengonsumsi alkohol dekat kaitannya dengan peningkatan faktor risiko masalah kanker payudara.